Tentang kami :

Minggu, 19 Juli 2015

Ketua PBNU berharap insiden Tolikara jadi yang terakhir


Poker Jingga - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengaku kecewa dan menyayangkan insiden pembakaran rumah, kios, hingga merembet ke musala di Karubaga, Tolikara, Papua. Dia berharap jangan ada lagi konflik suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

"Saya berharap kejadian ini adalah yang terakhir dan tidak terulang kembali di masa yang akan datang," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu, terkait insiden antarkelompok warga di Karubaga yang bertepatan dengan Idul Fitri 1 Syawal 1436 H pada Jumat (17/7) pagi lalu.

Said Aqil mengingatkan jangan sampai ada lagi kerusuhan hanya karena perbedaan agama atau suku. Dia pun menegaskan bahwa bangsa ini membutuhkan kesatuan yang kokoh di era globalisasi.

Bangsa Indonesia, apapun agamanya, apapun sukunya, apapun partai politiknya, apapun alirannya, menurut Said harus bersatu memasuki era globalisasi ini supaya bangsa ini tidak tergerus dengan era yang sangat menantang ini. "Hal ini sangat membutuhkan persatuan dan kesatuan yang kokoh," katanya.

Ia berharap kejadian di Tolikara adalah yang terakhir dan tidak terulang kembali di masa yang akan datang.

Mengenai kemungkinan adanya aktor intelektual yang "memancing di air keruh", Siradj menegaskan kalau sampai ada aktor intelektual di balik kejadian ini maka siapapun orang itu jahat sekali. "Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berbudaya," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.